Perjalanan jadi Blogger


 

Ch. 1: Check Point

Halo teman-teman, jadi posting kali ini adalah sebuah curhatan nostalgia saya tentang kenangan-kenangan dalam perjalanan saya dari seorang blogger anak sekolahan hingga menjadi seorang blogger yang bisa fotografi dan buat konten saat ini. Bisa dibilang perjalanan masih terus berlanjut, tapi di posting ini saya hanya ingin membuat check point tentang hal apa saja yang sudah saya lalui selama jadi blogger. Jadi bagi teman-teman yang ingin mengetahui bagaimana pengalaman saya jadi blogger, boleh silahkan lanjut dibaca.

Ch. 2: The Begining

Semua berawal di tahun 2008 saat saya berada di bangku SMP dan waktu itu saya sedang mengikuti mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Pelajaran yang dibahas waktu itu adalah tentang membuat blog. Karena belum begitu paham, saya buat blog yang asal-asalan aja, karena hanya sebagai syarat tugas sekolah, dan itu merupakan blog pertama saya. Hingga saat ini blog tersebut masih ada di dalam tumpukan jutaan website di Gugel.

Awalnya karena iseng saat pelajaran, lama-lama saat saya mulai terjun lebih dalam ke dunia blogging. Belajar gonta-ganti template dan memasang widget, disana tumbuh rasa ketertarikan saya dalam dunia blogging. Karena ngotak-ngatik blog ternyata seru juga. Selain itu, menulis juga ternyata merupakan hal yang menyenangkan. Jadi ketika teman-teman yang lain selesai tugas membuat blog dan melupakan blognya, saya memilih untuk melanjutkan blog saya.


Ch. 3: The Inspiration

Ada beberapa tokoh yang menginspirasi saya dalam menjadi seorang blogger. Sosok tokoh tersebut adalah Raditya Dika, Bena Kribo, Alit Susanto, Dzofar dan tentu saja sang suhu blogger pada zamannya waktu itu, Kang Rohman. Untuk orang awam mungkin hanya mengenal beberapa dari mereka saja. Tapi bagi para blogger, orang-orang tersebut merupakan para suhunya, yang pasti sudah pada tahu dan menjadi inspirasi teman-teman blogger semua.

Kita mulai dari Raditya Dika dulu, dia dulunya adalah seorang penulis buku dan blogger. Saya mengetahui sosok Raditya Dika gara-gara buku Kambing Jantan yang dibaca teman saya. Sempat saya membaca bukunya sedikit, dan disanalah saya tertarik dengan gaya cerita penulisannya. Dulu saya lebih mengikuti tulisan di blognya Raditya Dika, dibanding bukunya. Saya pun meniru gaya tulisannya beliau dalam waktu yang cukup lama, hingga akhirnya saya menemukan gaya penulisan saya sendiri yang seperti sekarang ini.

Cuman sayangnya sekarang blognya sudah menjadi website official jualan buku dan tiket stand up commedy-nya, sehingga tulisan-tulisan lamanya sudah gak ada lagi atau mungkin aja saya yang gak tau dimana. Tapi anyway, salut sih untuk Bang Radit, yang dulunya seorang blogger dan penulis buku, sekarang sudah jadi stand up commedian, sutradara film dan content creator juga di Youtube. Keren, mantab!

Yang kedua adalah Bena Kribo, seorang blogger yang ikonik dengan stiker wajah nobita dengan rambut kribonya. Jujur saya sendiri tertarik dengan Bena Blog bukan karena tulisannya aja sih, tapi dari tampilan blognya juga yang menurut saya keren pada waktu itu. Sangat menginspirasi untuk saya supaya selalu belajar mempercantik tampilan blog saya. Oya, Bena Blog juga dulu kalau gak salah merupakan blog yang pernah menang Internet Sehat Award (ISBA)!

Hingga akhirnya program award tersebut sekarang sudah gak ada lagi, saya sendiri pun belum pernah mendapatkan awardnya, huh sedih. Saat ini blognya Bang Bena Kribo sudah gak diupdate lagi sejak 2020, karena dari sepengetahuan saya beliau sudah fokus jadi konten kreator di Instagram dan Youtube. Semangat terus bang!

Selanjut ke yang ketiga adalah Alit Susanto yang saya kenal gara-gara blognya yaitu, Shitlicious. Tampilan blognya yang unik dan gaya penulisannya yang enak dibaca membuat saya menjadikan beliau inspirasi dalam menjadi seorang blogger. Beliau juga ternyata seorang penulis buku juga dan salah satu bukunya sempat difilmkan yang berjudul Relationshit.

Yang saya sukai dari tulisan-tulisannya adalah ceritanya yang mengkisahkan realita hidup seseorang biasa-biasa aja yang menjalani hidup yang biasa-biasa juga, namun dibalut dengan tulisan yang menarik dan humoris. Membuat saya menjadi terinspirasi untuk membuat menulis cerita kehidupan yang bisa menginspirasi banyak orang. Saat ini blognya Shitlicious sudah gak diupdate lagi sejak 2018, karena sama seperti yang lainnya, Bang Alit Susanto sudah lebih fokus jadi konten kreator. Lanjutkan terus bang!

Berikutnya adalah blogger Dzofar. Belaiu merupakan blogger sekaligus artis vektor, yang menjadi salah satu inspirasi saya untuk melanjutkan kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Jadi selain menjadi penulis blog, Bang Ndop ini juga seorang seniman yang berjualan jasa gambar vektor. Di mata saya keren sih, karena ternyata menulis dan menjadi seniman dapat digabungkan menjadi satu dalam sebuah blog. Saat ini blognya masih tetap update dan beliau juga menjadi konten kreator. Semoga semakin sukses bang!

Yang terakhir merupakan seorang suhu yang menjadi inspirasi para blogger dengan tips dan tutorialnya seputar dunia blogging, tiada yang lain ialah, Kang Rohman. Semua blogger pada waktu itu pasti kenal dengan sosok Kang Rohman dan blognya Kolom-Tutorial. Bagaimana gak? Ketika para blogger pemula mulai belajar blog, artikel yang akan mereka temukan tentu saja dari Kang Rohman ini.

Selain itu, dulu di blognya Kang Rohman terdapat widget Shoutbox yang dimana para blogger bisa berkumpul untuk sekedar menyapa dan ngobrol tentang blogging. Pada waktu itu sebutannya adalah blogwalking. Hanya saja semenjak templatenya dirombak, widgetnya sudah gak ada lagi. Saat ini juga blog Kang Rohman sudah gak update lagi sejak tahun 2012. Untuk update kegiatannya saya sendiri juga kurang tau, karena gak ada sosmed yang bisa saya cari tahu. Tapi dengar-dengar sekarang beliau lebih fokus ke bisnis berjualan. Buat Kang Rohman, terima kasih banyak untuk ilmu bloggingnya!

By the way, saya memasang widget Shoutbox di halaman shoutbox disini. Silahkan dibuka bagi teman-teman yang ingin meninggalkan pesan dan sekedar menyapa!


Ch. 4: The Journey

Kalau membahas perjalanan bloggingnya, bisa cukup panjang ya, tapi akan saya coba padatkan sehingga bisa saya ceritakan sesingkat mungkin. Intinya, blog Tiptekto ini adalah hasil saya merombak dan gonta ganti nama blog sebanyak 9 kali. Yang awalnya hanya buat blog iseng-iseng, lalu blog download gratis, kemudian membuat blog dengan modal copas-copas artikel, hingga akhirnya membuat blog dengan hasil jerih payah ide dan tulisan sendiri.

Kenapa sering banget gonta-ganti blog? Yang pertama karena ada blog yang saya lupa passwordnya, kedua karena saya sempat ingin membuat blog di platform lain selain Blogger karena penasaran, ketiga karena ada blog yang melanggar guideline, sehingga dihapus oleh platformnya dan yang terakhir karena saya orangnya kadang terlalu perfeksionis. Sehingga kalau ada salah sedikit, rasanya ingin mengulang dari awal lagi. Padahal kesalahan adalah sebuah warna dalam kehidupan yang memberi pengalaman unik.

Beberapa blog saya ternyata masih bisa diakses, hanya saja kondisinya sudah berdebuan dan jelas out of date untuk dikunjungi. Karena selain artikelnya hasil copas, tampilan templatenya masih "alay" dan gak user friendly. Tapi berkunjung ke "rumah lama " tersebut, rasanya begitu nostalgia. Karena ada banyak pelajaran yang saya dapatkan dari kesalahan-kesalahan di blog tersebut.  

Pengalaman saya dulu saat membuat blog modal copas, memang traffic-nya jadi cukup tinggi, mencapai 1000an pengunjung dalam sehari. Tapi ketika saya kuliah dan membuat skripsi, disitulah saya belajar dengan namanya hak cipta dan menghargai tulisan-tulisan dari orang lain. Karena memang memikirkan sebuah ide dan menulisnya itu gak mudah dan memakan waktu juga. Maka dari itu saya stop copas. 

Walalupun saat ini blog Tiptekto ini belum bisa menembus rekor blog copas saya yang dulu, tapi saya tetap bangga, karena konten yang ada di blog ini adalah murni dari hasil ide dan inspirasi saya sendiri.


Ch. 5: The Memories

Alasan tiba-tiba saya ingin menulis posting ini karena murni ingin mengenang momen-momen perjalanan saya dulu saat mulai blogging hingga saat ini. Saya percaya dengan menulis, akan membantu saya selalu mengingat akan kenangan tersebut. Karena kalau gak ditulis, kemungkinan lama-lama ingatan tersebut akan menjadi samar-samar dan berujung terlupakan. Makanya posting ini merupakan check point saya untuk mengingat momen-momen tersebut.

Awalnya saat begadang saya sempat iseng aja menelusuri blog-blog lama saya untuk menertawakan ke-Alay-an saya dulu. Dari sana kemudian saya mulai menelusuri blog teman-teman blogger saya yang dulu pernah berkomentar dan bertukar link. Disana saya merasa sedih bercampur kangen, karena ternyata sudah banyak blog teman-teman saya tersebut yang sudah gak update lagi, bahkan ada yang sudah 404 not found alias hilang. Seperti dapat kesadaran bahwa teman-teman blogger saya ini sudah sibuk menjalani hidupnya masing-masing.

Dulu belum ada sosmed yang secanggih sekarang, sehingga untuk mencari kabar teman-teman blogger tersebut juga cukup susah. Walalupun beberapa ada yang mencantumkan akun sosmednya, tapi karena sudah lama lost contact dan gak relate lagi, agak segan untuk saya tiba-tiba menyapa. Mungkin karena teman-teman blogger saya dulu gak akan mengenali blog saya sekarang, karena sudah beberapa kali dirombak dan ganti nama. Hanya saja kenang-kenangan tersebut masih tersimpan dalam arsip, dan saya menulis ini sebagai salah satu cara saya menyapa teman-teman blogger saya secara gak langsung. Saya harap teman-teman semua baik-baik aja dan dilancarkan usahanya.


Ch. 6: Current Situation

Situasi saat postingan ini dibuat, saya masih sibuk mengejar karir, dengan menekuni dunia kerja 9 to 5, sembari mengambil kerjaan freelance di weekend, dan memulai usaha kecil-kecilan. Selain blogger saya juga buat konten di Youtube yang membahas seputar hal yang sama di blog ini. Bisa dibilang saya blogger kantoran yang kerja serabutan juga. Dipikir-pikir lagi, ternyata saya sudah 17 tahun jadi blogger sejak 2008 ya. Sudah bisa merayakan sweet seventeen nih blognya!

Jujur, walaupun melelahkan, tapi dengan blogging dan buat konten, saya jadi merasa punya tujuan hidup. Karena dengan berkarya, saya bisa merasakan sense of achievement untuk terus berkembang. Berbeda saat di masa sekolah dan kuliah dulu. Dimana waktu luang begitu banyak dan masih banyak waktu dipakai untuk bersenang-senang saja, dibanding sekarang yang harus melaksanakan tuntutan dan tanggungjawab. Tapi that's life! Kita jalani aja sebaik mungkin. Kalau teman-teman sendiri bagaimana kabarnya? 


Ch. 7: Closure

Akhir kata saya ucapkan terima kasih buat teman-teman yang sudah mau membaca posting kali ini. Bagi yang para blogger bisa ceritakan kisah dan pengalaman bloggingnya di komentar.

Semoga bisa memberi inspirasi dan sampai bertemu di posting selanjutnya!

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama
Update cookies preferences